Syuting Serial TV SEAL Team di Camp Pendleton
Basis Korps Marinir Camp Pendleton sering kali menjadi lokasi syuting film Hollywood. Pangkalan yang menjadi markas Divisi Marinir ke-1 ini terus menarik para pembuat film yang mencari latar belakang militer yang autentik. Perjalanan sembilan puluh mil dari Hollywood mungkin melelahkan, tetapi latar belakang realistis yang disediakan Camp Pendleton sangat berharga.
Gerimis ringan jatuh menimpa Sersan Clinton Lehner, seorang kepala kru dari Divisi Marinir ke-1, saat sebuah UH-1Y Venom dan AH-1 Cobra terbang di atas Camp Pendleton. Pesawat tersebut melakukan simulasi penerbangan, memungkinkan kru kamera “SEAL Team” untuk merekam cuplikan yang dinamis.
Kru “SEAL Team” melakukan syuting di Camp Pendleton selama dua hari, tidak hanya menampilkan aset penerbangan tetapi juga satu regu Marinir yang turun dari MV-22 Osprey dan membangun perimeter pertahanan. Hal ini memberikan gambaran realistis tentang operasi militer untuk acara televisi tersebut.
Camp Pendleton telah berfungsi sebagai lokasi syuting untuk berbagai acara televisi dan film blockbuster yang bertujuan untuk menangkap keaslian dan sejarah Korps Marinir AS. Film-film seperti “Battle Los Angeles” dan “Heartbreak Ridge” telah memanfaatkan lanskap dan sumber daya unik pangkalan tersebut.
Camp Pendleton juga menjadi lokasi reka ulang sejarah, termasuk pengibaran bendera ikonik di Iwo Jima dan pendaratan di Tarawa, yang awalnya difilmkan pada tahun 1949 untuk “Sands of Iwo Jima.” Adegan-adegan ini memanfaatkan medan dan signifikansi sejarah pangkalan tersebut.
“SEAL Team,” sebuah serial drama televisi CBS yang dibintangi David Boreanaz, mengikuti kehidupan pribadi dan profesional tim Navy SEAL. Komitmen acara ini terhadap realisme terlihat jelas dalam pemilihan lokasi syutingnya.
Alan Jacoby, direktur fotografi untuk “SEAL Team,” menekankan pentingnya berkolaborasi dengan Divisi Marinir ke-1. Akses ke sumber daya seperti Osprey, Huey, dan peralatan militer lainnya secara signifikan meningkatkan nilai produksi acara tersebut. Kemitraan antara militer dan acara televisi memberikan realisme yang tak tertandingi yang tidak dapat direplikasi di tempat lain. Jacoby menyatakan antusiasmenya untuk melanjutkan kolaborasi dengan Divisi Marinir ke-1.
