Review Re:Zero Season 1: Dunia Isekai yang Memukau

Rem from Re: Zero in a dynamic pose
Februari 18, 2025

Review Re:Zero Season 1: Dunia Isekai yang Memukau

by 

Seni dan animasi dalam Re: Zero sangat mengesankan. Palet warna dan desain karakter, terutama Roswaal dan saudara kembar Oni, sangat menarik dan mudah diingat. Dunia fantasi yang ditampilkan sangat indah, dan penggunaan CGI yang sesekali dilakukan terintegrasi dengan baik. Adegan aksi dianimasikan dengan baik, dan ekspresi wajah karakter, meskipun terkadang berlebihan, menambah daya tarik acara ini. Meskipun kualitas animasi bervariasi, tampilan keseluruhannya halus dan modern, terutama untuk anime tahun 2016.

Plot Re: Zero, meskipun tidak sempurna, cukup menarik. Meskipun beberapa informasi masih tertinggal, seperti alasan Satella memanggil Subaru, tidak ada lubang plot yang besar. Cerita dibagi menjadi beberapa arc, terkadang dengan transisi yang tiba-tiba. Arc awal yang berfokus pada Subaru menyelamatkan Emilia dari Elsa diikuti oleh arc mansion Roswaal, dengan setiap arc berikutnya menghadirkan tantangan bertahan hidup atau penyelamatan baru. Meskipun beberapa arc mungkin terasa terlalu panjang atau terputus-putus, premis keseluruhannya tetap mempertahankan minat penonton.

Re: Zero membangun atmosfer yang berbeda melalui penggunaan kekerasan. Meskipun seringkali efektif dalam menciptakan ketegangan, tingkat kekerasan, terutama di arc Petelgeuse, mungkin berlebihan bagi sebagian penonton. Acara ini menyeimbangkan elemen thriller dengan penggambaran yang lebih ekstrem, tetapi aspek ini bisa jadi kurang menyenangkan.

Elemen tematik acara ini agak tidak merata. Meskipun tema shounen klasik seperti keberanian dan harapan hadir, mereka kurang mendalam. Tema yang lebih bernuansa seperti kecemburuan dan penebusan disinggung tetapi tidak dieksplorasi sepenuhnya. Pembangunan dunia Re: Zero yang kuat sebagian mengkompensasi kelemahan tematiknya.

Soundtrack Re: Zero luar biasa, menampilkan lagu pembuka dan penutup yang mudah diingat oleh Konomi Suzuki dan MYTH & ROID. “Redo” dan “Styx Helix” sangat penting untuk suara rock energik dan vokal yang kuat. OST instrumental Kenichiro Suehori sama-sama mengesankan, dengan trek seperti “Call of the Witch” dan “Requiem of Silence” yang melengkapi atmosfer pertunjukan dengan sempurna.

Akting suaranya luar biasa, dengan penggambaran Yuusuke Kobayashi tentang Subaru yang menangkap rentang dan intensitas emosi karakter. Penampilan penting lainnya termasuk Satomi Arai sebagai Beatrice, Mamiko Noto sebagai Elsa, dan Inori Minase sebagai Rem. Aktor suara veteran seperti Takehito Koyasu dan Yukari Tamura semakin meningkatkan kualitas para pemain.

Re: Zero menawarkan beragam karakter yang berkesan, dari Roswaal yang eksentrik hingga Emilia yang lembut dan Puck yang nakal. Ram, pelayan Oni yang sinis, menonjol sebagai favorit penggemar. Namun, karakter juga memiliki beberapa kelemahan.

Kurangnya karakter yang sangat relatable, karakter wanita yang ditulis dengan buruk yang seringkali terasa seperti fantasi pria, dan kepribadian Subaru yang seringkali menyebalkan mengurangi pengalaman karakter secara keseluruhan. Sementara karakter seperti Ram dan Krusch berkembang dengan baik, yang lain, seperti Emilia, kurang mendalam dan kurang memiliki agency.

Subaru, meskipun sengaja ditulis sebagai karakter yang menyebalkan, terkadang berlebihan, terutama di musim pertama. Arogansi dan kecenderungan chauvinistiknya dapat mengasingkan penonton. Sementara musim kedua meningkatkan karakternya, kekurangannya di musim pertama secara signifikan memengaruhi pengalaman menonton.

Meskipun Re: Zero menawarkan pembangunan dunia yang menarik dan latar belakang tragis Rem dan Ram memberikan kedalaman emosional, kenikmatan acara ini terhambat oleh karakter Subaru dan contoh seksisme.

Penggambaran hubungan Wilhelm van Astrea dengan istrinya, Theresia, sangat problematik. Acara ini meromantisasi perilaku misoginis Wilhelm, membingkai tindakannya sebagai heroik daripada toksik.

Contoh seksisme lainnya terjadi ketika Subaru membuat komentar yang meremehkan tentang peran perempuan. Contoh-contoh ini menyoroti pola seksisme kasual yang mengurangi kualitas keseluruhan acara.

Leave A Comment

Instagram

insta1
insta2
insta3
insta4
insta5
Instagram1