Analisis Kritis Serial “Roar”: Format Antologi dan Ritme Cerita

Februari 12, 2025

Analisis Kritis Serial “Roar”: Format Antologi dan Ritme Cerita

by 

Sebagian besar ulasan yang mengkritik “Roar” karena narasinya yang berpusat pada perempuan meleset dari inti permasalahan. Masalah utama serial ini terletak pada struktur episodik dan ritme ceritanya. Setiap episode menyajikan konsep yang menarik, tetapi gagal mengembangkannya secara memadai untuk mengisi durasi satu episode penuh. Adegan panjang dan tidak bertujuan yang diisi dengan karakter yang bereaksi kebingungan terhadap lingkungan mereka mengurangi kualitas narasi secara keseluruhan. Memadatkan alegori-alegori ini menjadi satu atau dua film mungkin akan menciptakan pengalaman yang aneh dan bergaya Lynchian, namun berpotensi lebih bermakna karena kepadatan metaforis yang terkonsentrasi. Pendekatan ini bisa menghasilkan presentasi yang lebih berdampak dan menghibur. Format yang lebih terfokus akan memungkinkan bobot metaforis untuk beresonansi alih-alih diencerkan di beberapa episode.

Narasi non-alegoris, seperti episode yang menampilkan Alison Brie, menunjukkan potensi serial ini ketika dipisahkan dari simbolisme yang terlalu dipaksakan. Episode ini, tanpa metafora, menyajikan cerita lugas yang menarik dan mandiri. Khususnya, ini adalah satu-satunya episode, dari lima episode pertama, yang tidak perlu dipercepat dan berpotensi berdiri sendiri sebagai film pendek yang sukses. Ini menyoroti kemampuan serial ini untuk menyusun narasi yang menarik ketika tidak dibebani oleh konten alegoris yang berlebihan.

Format antologi itu sendiri menghadirkan kendala yang signifikan. Pengenalan dan pemecatan karakter yang terus-menerus menghambat perkembangan investasi emosional. Sifat setiap cerita yang cepat berlalu mencegah penonton membentuk koneksi yang bermakna dengan karakter, yang pada akhirnya mengurangi dampak dari perjalanan masing-masing karakter. Film panjang menyediakan ruang yang diperlukan untuk pengembangan karakter dan alur narasi, menjadikannya media yang lebih cocok untuk tema-tema kompleks yang dieksplorasi dalam “Roar”.

Lebih lanjut, episode-episode tersebut sering mengalami masalah ritme cerita. Dengan pengecualian episode Brie, yang bisa mendapatkan manfaat dari durasi yang lebih panjang, empat episode lainnya terasa terlalu berlarut-larut. Banyak yang bisa dipadatkan secara efektif menjadi segmen 20 menit untuk pengalaman menonton yang lebih menarik. Penyuntingan yang lebih ketat akan meningkatkan dampak cerita dan mempertahankan keterlibatan penonton.

Leave A Comment

Instagram

insta1
insta2
insta3
insta4
insta5
Instagram1