Review Anime Tokyo Ghoul: Adaptasi yang Kontroversial

Februari 12, 2025

Review Anime Tokyo Ghoul: Adaptasi yang Kontroversial

by 

Serial anime Tokyo Ghoul, diadaptasi dari manga dark fantasy populer, menuai reaksi beragam dari penggemar dan kritikus. Meskipun musim pertamanya dipuji, musim-musim berikutnya dikritik karena kualitas yang tidak konsisten dan masalah pacing. Adaptasi Studio Pierrot awalnya kuat, menangkap atmosfer gelap dan dinamika karakter yang kompleks dari materi sumber. Namun, musim selanjutnya, terutama Tokyo Ghoul √A (Root A) dan Tokyo Ghoul:re, menyimpang secara signifikan dari alur cerita manga, menyebabkan kebingungan dan ketidakpuasan di antara penonton yang familiar dengan karya aslinya.

Salah satu poin utama perdebatan berkisar pada pacing anime. Tokyo Ghoul:re, khususnya, mencoba memadatkan sebagian besar manga menjadi jumlah episode yang terbatas. Hal ini mengakibatkan perkembangan plot yang terburu-buru, menghilangkan alur karakter penting, dan perasaan tidak lengkap secara keseluruhan. Misalnya, musim terakhir, yang sering disebut sebagai Tokyo Ghoul:re Season 2, memampatkan lebih dari 100 bab manga menjadi hanya 12 episode. Kompresi drastis ini menyebabkan hilangnya poin plot kunci dan perkembangan karakter, membuat penonton merasa dirugikan.

Kualitas animasi juga berfluktuasi sepanjang seri. Sementara musim pertama menawarkan visual yang mengesankan dan urutan pertarungan yang lancar, musim selanjutnya mengalami penurunan kualitas yang nyata. Frame diam, gerakan karakter yang canggung, dan latar belakang yang disederhanakan menjadi semakin umum, terutama di musim terakhir. Beberapa penggemar menggambarkan animasi di episode tertentu menyerupai “slideshow,” yang secara signifikan mengurangi pengalaman menonton.

Terlepas dari kritik yang ditujukan pada animasi dan pacing, anime Tokyo Ghoul secara konsisten menghadirkan soundtrack yang memikat. Musiknya secara efektif menangkap nada gelap dan melankolis acara tersebut, meningkatkan dampak emosional dari adegan-adegan penting. Lagu pembuka dan penutup, serta skor latar belakang, tetap populer di kalangan penggemar.

Meskipun adaptasi anime Tokyo Ghoul memiliki momen-momen brilian, konsensus umum adalah bahwa anime ini gagal memanfaatkan sepenuhnya potensi materi sumber. Pacing yang terburu-buru, animasi yang tidak konsisten, dan penyimpangan dari plot manga pada akhirnya menghambat seri tersebut. Banyak penggemar berharap bahwa studio lain suatu hari nanti akan mengunjungi kembali dunia Tokyo Ghoul dan memberikan adaptasi yang lebih setia dan memuaskan.

Leave A Comment

Instagram

insta1
insta2
insta3
insta4
insta5
Instagram1